Sumenep,BeritaTKP.com – Kinerja Inspektorat Sumenep selama ini belum optimal. Hal itu dapat dilihat dari masih banyaknya penyimpangan anggaran dana desa (DD) dan praktik dugaan korupsi di tingkat desa yang lolos dari pengawasan. Kamis 17/04/2025

Lemahnya kinerja Inspektorat berdampak terhadap pembangunan berkelanjutan di tingkat desa. Sudah menjadi pemandangan umum terkait masih banyaknya pembangunan infrastruktur di pelosok desa yang terkesan asal-asalan.

Ironisnya, dari sekian banyak persoalan di tingkat desa yang menjadi kewenangan dan tanggung jawab Inspektorat justru terkesan dibiarkan. Alih-alih melakukan pengawasan dan pembinaan, justru langsung memberikan laporan tidak ada temuan yang signifikan.

Usut punya usut, ternyata lemahnya pengawasan dan pembinaan Inspektorat lantaran minimnya personel yang akan disebarkan ke desa-desa. Tak pelak kalau salah satu lembaga pemerintahan itu sulit mengendus berbagai persoapan di tingkat desa.

Irban III Inspektorat Sumenep Asis Munandar mengakui kalau soal pengawasan dan pemeriksaan anggaran dana desa (DD) yang juga menjadi tanggung jawabnya tidak dapat dilakukan di tiap desa.

“Kenapa, karena Inspektorat keterbatasan tenaga auditor, sebanyak 50 persen dari kebutuhan pegawai yang dibutuhkan,” katanya.

Jadi, lanjut Asis, untuk pemeriksaan DD, pihaknya hanya mengambil sampel 3 sampai 4 desa saja dari total 330 desa yang ada di kabupaten ujung timur Madura.

“Jika menjangkau secara keseluruhan terhadap 330 desa yang ada, kami kesulitan. Jadi kami hanya menjangkau sampel- sampel yang telah ditentukan,” ungkapnya.

Disinggung soal banyaknya pembangunan infrastruktur seperti jalan yang terkesan asal-asalan, Asis mengaku pihaknya hanya mencatat dan merekomendasikan kepada pemerintah desa untuk dilaksanakan seperti yang telah direncanakan.(red/imm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here