Sumedang, BeritaTKP.com – Misteri penemuan sesosok mayat yang hanyut di aliran Sungai Cipeles akhirnya menemui titik terang. Mayat tersebut pertama kali ditemukan di wilayah Godang, Desa Bugel, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang, setelah terbawa arus dari bendungan Rengrang, Kecamatan Paseh.
Setelah dilakukan proses identifikasi oleh Unit Identifikasi Satreskrim Polres Sumedang, identitas korban berhasil diungkap.
Kapolres Sumedang AKBP Joko Dwi Harsono, S.I.K., M.Hum., melalui Kasi Humas AKP Awang Munggardijaya, S.H., menyampaikan bahwa korban diketahui berinisial O (77), warga Desa Legok Kidul, Kecamatan Paseh, Kabupaten Sumedang.
“Identitas korban berhasil diketahui pada Selasa (15/4) sekitar pukul 08.00 WIB setelah dilakukan proses identifikasi dan berdasarkan keterangan pihak keluarga. Ciri-ciri fisik seperti bekas luka di tangan kanan dan tahi lalat di bawah mata kiri menjadi petunjuk utama yang meyakinkan keluarga bahwa jenazah tersebut adalah salah satu anggota mereka,” ujar AKP Awang.
Sebelumnya, pada Senin pagi, anak korban sempat merasa curiga ketika mendapati rumah sang ayah terkunci rapat. Makanan yang biasanya digantung di depan pintu masih utuh hingga malam hari, menandakan tidak adanya aktivitas di dalam rumah. Setelah mencoba mengetuk pintu dan tidak mendapatkan jawaban, anak korban membuka paksa pintu dan mendapati rumah kosong. Ayahnya tidak berada di dalam rumah maupun di area kebun.
Khawatir akan keselamatan orang tuanya, pihak keluarga segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Paseh. Keesokan harinya, keluarga mendatangi kamar jenazah RSUD Sumedang bersama petugas. Setelah dilakukan pencocokan ciri fisik, keluarga memastikan bahwa jenazah tersebut adalah ayah mereka yang hilang.
“Setelah dipastikan, jenazah langsung dibawa pulang oleh keluarga dan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum sekitar pukul 11.00 WIB,” tambah AKP Awang.
Diketahui, korban tinggal seorang diri di rumahnya. Anak dan cucunya rutin mengunjungi almarhum untuk mengantarkan makanan. Terakhir kali korban diketahui dalam kondisi sehat pada Sabtu (12/4).
Pihak keluarga menolak dilakukannya autopsi dan menyatakan bahwa peristiwa ini adalah musibah. Pernyataan resmi penolakan autopsi juga telah disampaikan oleh keluarga kepada pihak kepolisian. (æ/red)