SURABAYA, BeritaTKP.com – Ratusan massa dari organisasi masyarakat Barisan Nasional Pemuda Madura (BNPM) mengepung RSUD dr. M. Soewandhie, Surabaya, pada Kamis (1/11/2024) malam. Kehadiran mereka usai ada pasien yang meninggal dunia, diduga karena keterlambatan penanganan medis. Pasien itu berinisial RM (56), warga Kalimas Baru II Gang Buntu No. 217-B Surabaya

ketidak Profesionalismenya pihak rumah sakit Soewandhie yang berlokasi di Jalan Tambak Rejo Surabaya patut dipertanyakan. Pasalnya, tidak menangani pasien yang kritis hingga meninggal dunia di tempat, Kamis (31/10/2024) malam.

Akibatnya, pihak keluarga bersama Organisasi BNPM Indonesia menggruduk Rumah Sakit Soewandhie untuk meminta pertanggung jawabkan. Menurut ketua BNPM Indonesia H. Muhammad Rosul., SH., MH., menjelaskan bahwa kedatangannya bersama seluruh anggota BNPM ke Rumah Sakit Dr. Soewandhie untuk meminta pertanggung jawaban pihak rumah sakit.

“Pasalnya, sejak datang ke rumah sakit pasien hanya didiamkan tanpa ada perawatan. padahal pasien bernama RUMA warga Kalimas Baru 2 Gang Buntu meninggal dunia tanpa penanganan, dari Dr. GETSY SITANGGANG ” kata ketua BMPN H. Muhammad Rosul kepada wartawan.

Berdasarkan undang-undang kedokteran Pasal 359 tentang kelalaian yang menyebabkan kematian

Rumah sakit juga bertanggung jawab secara hukum terhadap semua kerugian yang menimpa seseorang sebagai akibat dari kelalaian tenaga kesehatan di rumah sakit, sesuai dengan Pasal 46 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009.

  1. Muhammad Rosuli juga mengatakan bahwa sejak masuknya pasien bernama Rama ke RS. Dr. Soewandhie, tidak ada kejelasan dalam merawat pasien.

saya sendiri sebagai saksi dilokasi bahwa pasien ada di IGD yang menurut saya harus betul-betul dilakukan penanganan secara serius dikarenakan pasien dalam keadaan sangat kritis dan nafasnya sudah tidak stabil,” katanya.

  1. Muhammad Rosuli juga mengungkapkan bahwa dirinya sempat meminta dokter agar segera ditangani. Akan tetapi tetap tidak ditangani hingga berdebat dan mengatakan maunya di layani seperti apa,

Waktu itu saya jawab tidak tau karena saya bukan orang medis, justru yang tau adalah pihak dokter dan saya juga menanyakan penanganan apa ketika ada pasien yang sedang kritis seperti Ruma ini,” ucapnya.

Masih lanjut H. Muhammad Rosuli, perdebatan saya dengan pihak dokter sampai lama hingga pasien sampai lemah dan akhirnya meninggal dunia.

“Oleh karena itu, kami selaku ketua Ormas BNPM Kota Surabaya meminta pertanggung jawaban terhadap Direktur Rumah Sakit Dr. Soewandhie dan jika tidak ditemui, besok kami akan melakukan aksi demo besar-besaran,” ungkapnya. (rifai)