Surabaya, BeritaTKP.com – Nasib malang menimpa seorang perempuan di Surabaya mejadi korban obsesi, teror pengiriman konten bermuatan pornografi berupa gambar alat kelamin pria dan teror ancaman pembunuhan yang dilakukan oleh teman SMP-nya selama 10 tahun.

Kabar ini terungkap setelah salah satu akun X membuat utasan. Dalam utas tersebut, pemilik akun bercerita bahwa dirinya menjadi korban obsesi teman SMP-nya berinisial AP (19) selama 10 tahun. Korban juga mendapatkan kiriman foto alat kelamin AP dan pesan bernada pelecehan seksual secara verbal dan pembunuhan.

Semuanya berawal saat korban memberikan uang Rp 5 ribu kepada pelaku yang saat itu merupakan teman sekelas waktu SMP. Saat itu, AP yang anaknya pendiam di kelas kemudian ditanya oleh korban dan diberi uang Rp 5 ribu untuk makan.

Setelah itu, AP mulai ada rasa suka ke korban. Namun oleh korban sudah ditolak. Hingga kemudian membuat AP terus menghubungi dan mengganggu kehidupan korban melalui teror di media sosial X maupun Instagram.

Setelah viral di X, korban mendapatkan dukungan dari netizen untuk melaporkan kasus tersebut ke polisi. Akhirnya korban NRS melaporkan kasus tersebut ke Ditreskrimsus Polda Jatim, Jumat (17/5/2024) kemarin.

“Saya mengalami pelecehan dan peneroran selama kurang lebih 10 tahun,” kata NRS di Mapolda Jatim, Jumat (17/5/2024).

Perempuan asal Gayuangan ini menjelaskan bahwa AP merupakan teman sekelasnya saat SMP di Surabaya. NRS yang merupakan anak estrovert dan gemar bergaul saat itu memberikan uang Rp 5 ribu kepada AP untuk makan.

“Ternyata kebaikan saya disalahartikan sama dia. Dia suka sama saya. Saya pernah menolak dia. Dia pernah (menyatakan cinta) tahun 2014 sampai 2015,” ucapnya.

NRS mengaku sudah menolak dengan cara baik-baik. Bahkan juga dengan cara kasar sudah. Namun hal itu tidak membuat pria yang tinggal di Jalan Kebraon itu berhenti untuk terus menerornya dan berlanjut sampai 2024.

NRS semakin geram tatkala AP mengirimkan alat kelaminnya melalui DM Instagram pada tahun 2018 lalu. “(Tindakan) asusila secara langsung sih enggak pernah. Tapi melalui psikologis DM Instagram tahun 2018. Nah, tahun itu tahun terberat tersiksa karena perilaku (kirim foto kelamin) terjadi di tahun 2018, dari Januari-Desember,” bebernya.

Tak hanya itu. AP sejak 2016 sampai tahun 2024 sudah membuat akun sampai 440 akun di Twitter (X). “Belum lagi di IG, saya kehilangan banyak IG. IG saya baru tahun 2022, nggak hanya pembuatan akun. Isi akun juga berisi, pelecehan verbal maupun ada foto (sensual alat kelamin),” ucapnya.

Bahkan, ketika NRS didekati oleh pria lain, AP yang tidak suka mengancam akan membunuh setiap laki-laki yang mendekati NRS. NRS mengaku baru berani melaporkan kasus ke polisi setelah ada dukungan dari netizen.

Kasubdit V Siber Ditreskrimsus Polda Jatim AKBP Charles Tampubolon menyatakan laporan korban NRS terkait kasus tersebut telah diterima. “Saat ini kita sudah melakukan pemeriksaan (saksi korban),” kata Charles. (Din/RED)