
Pasuruan, BeritaTKP.com – Video tiga orang siswi asyik menari sambil ‘goyang ngebor’ di acara haflatul imtihan (wisuda) madrasah diniyah (sekolah agama) di Desa Tundosoro, Kecamatan Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur, menuai banyak kontroversi.
Bagaimana tidak? Acara wisuda dan malam perpisahan santri Pendidikan madrasahan diniyah yang seharusnya diisi dengan penuh kesenian Islami, malah mempertunjukkan aksi joget dengan pakaian minim yang ada di dalam video.
Setelah video ‘goyang ngebor’ itu menjadi viral di masyakat luas, Kepala Madrasah Diniyah Roudlotul Ulum Tundosoro menyampaikan permohonan maaf dengan diamping oleh pegawai Kantor Kemenag Kabupaten Pasuruan.
“Dengan ini menyampaikan permohonan maaf kepada para guru, kiai, dan juga masyarakat luas di mana pun berada, atas terjadinya hal yang kurang pantas dan ramai di media sosial,” kata Ustaz Ach Busyairi, dikutip dari kumparan, Jumat (8/3/2024).

Busyairi menceritakan acara tersebut digelar pada Senin (4/2/2024) lalu. Ketiga siswi dengan goyang gebornya itu tampil di sesi acara hiburan berupa penampilan anak-anak haflah imtihan.
Mengetahui video itu dibanjiri hujatan, pihak madrasah pun berjanji tidak akan mengulangi terjadinya tampilan-tampilan yang tidak sesuai dengan syariat Islam.
“Apabila di kemudian hari terjadi lagi hal serupa, maka kami siap menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku,” tandasnya.
Kabag TU Kemenag Kabupaten Pasuruan, Bakhrul Ulum, menjelaskan usai mendapat kabar viral itu, Kemenag langsung melakukan klarifikasi ke Madrasah Diniyah Roudlotul Ulum Tundosoro. Kemenag Pasuruan juga memberikan teguran atas peristiwa yang mengecewakan banyak orang tersebut.
“Pagi tadi Kasi PD Pontren sudah datang ke lokasi untuk memberikan teguran kepada pihak Madin (Madrasah Diniyah). Kami berharap ke depannya tidak ada lagi Madin yang melakukan hal serupa yang melanggar syariat Islam,” harap Bakhrul.
Selain memberikan terguran, Kemenag Kabupaten Pasuruan juga memberikan pembinaan kepada seluruh jajaran pengurus, dan juga siswi di Madrasah Diniyah Roudlotul Ulum Tundosoro. “Semuanya kita beri pendampingan, baik lembaga dan santri madin,” ungkap Bakhrul.
Untuk mengantisipasi hal tersebut tidak kembali terjadi, Kemenag Kabupaten Pasuruan berencana akan menerbitkan imbauan kepada seluruh kepala madrasah. “Rencananya Kemenag akan memberikan imbauan kepada para kepala madrasah diniyah se-Kabupaten Pasuruan,” kata Bakhrul. (Din/RED)





