SURABAYA, BeritaTKP.com – Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Imam Sugianto, didampingi pejabat utama (PJU) Polda Jatim, menjenguk salah satu anggota KPPS Kelurahan Menur, Kecamatan Sukolilo, Surabaya, Senin (26/2/2024).
Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto menjelaskan, korban atas nama Yulis, ini memiliki riwayat sakit Liver. Indikasinya pada saat selesai pencoblosan hari kedua, ketiganya muntah darah, Senin (26/2/2024).
“Alhamdulillah di Rumah Sakit Haji Sukolilo ini mendapat perawatan intensive, mudah mudahan dengan tindakan yang sudah dilakukan ini bisa menyembuhkan penyakitnya,” kata Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto.
Kapolda menambahkan, ini menjadi pelajaran berharga. Kemarin sudah menyampaikan kepada Ketua KPU Jatim, untuk kedepan dalam rangka merekrut anggota anggota yang duduk di TPS TPS diharapkan aspek kesehatan menjadi prioritas utama.
“Beban pekerjaan yang luar biasa, masyarakat di desa itu yang tidak pernah menyelenggarakan kegiatan seperti ini karena ini pesta Lima tahunan mendapat pekerjaan yang begitu padat, besar dan tekanan psikis dari masyarakat yang menyalurkan pilihannya,” tambahnya.
Lebih jauh diterangkan, oleh karena itu kesehatan mudah mudahan menjadi prioritas utama. Pemeriksaan detail harus dilakukan sehingga betul betul mencegah terjadinya korban berikutnya.
“Jawa Timur sampai hari ini yang meninggal ada 12 dari 90 orang di Nasional, kemudian yang sakit ada 21 dan mudah mudahan tidak ada tambahan lagi,” ucapnya.
Sedangkan untuk peran Biddokkes Polda Jatim, Alhamdulillah Biddokkes Polda Jatim bekerjasama dengan Dinas Kesehatan, serta jajaran kasi dokkes di Polres, ikut membantu pemeriksaan kesehatan petugas petugas KPPS yang indikasi sakit
Sementara Herlin Ferliana, Direktur RS Haji Sukolilo menjelaskan, sebagai salah satu RS Pemerintah ikut bertanggung jawab mengawal bagaimana kesehatan teman teman yang bertugas di lapangan dalam rangka demokrasi pemilu.
“Kebetulan ada satu penyelenggara yang sakit dan sakitnya perlu pelayanan khusus, dimana livernya harus dirawat dengan baik jadi harus dikerjakan oleh RS rujukan, Insya Allah kami punya tenaga tenaga yang akan mengawal pasien tersebut dan Alhamdulillah yang bersangkutan punya jaminan kesehatan meski pun jaminan kesehatan ditanggung negara murni sampai selesai pelayanan tidak memikirkan pembayaran,” ungkapnya. (xoxo)





