Tsamara Amany, Mahasiswi Cantik Generasi Milenial Yang Cinta Politik

663

Surabaya, BeritaTKP.Com – Tsamara Amany Alatas  atau yang lebih dikenal Tsamara Amany, dara cantik berusia 21 tahun yang mungkin sudah tak asing lagi bagi sebagian masyarakat Indonesia, diketahui bahwa gadis manis yang sering dipanggil Sammy tersebut merupakan mahasiswa semester 6 jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Paramadina bahkan di tahun ini ia akan menjalani skripsi, dari identitasnya di LinkedIn, ia sebelumnya menempuh pendidikan di New Zeland Indonesia International High School mengambil jurusan IPS.

Meski masih mahasiswa, tapi ia sudah menunjukkan langkah konkret untuk terjun ke politik. Saat ini ia telah menjadi Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Bidang Eksternal.Fotonya telah terpampang di situs resmi PSI bersama beberapa pengurus inti PSI yang kebanyakan anak muda. Bergabungnya Tsamara di PSI pada April 2017 lalu langsung disambut dengan menjadi trending topic Twitter dan mendapat dukungan para artis seperti Titi Rajo Bintang dan Addie MS.

Di usianya yang masih muda muda, ia sudah punya target yang sangat progresif. Ia punya target untuk jadi Gubernur DKI Jakarta. Nama akun Twitternya bahkan ditulis @TsamaraDKI dan menulsikan bio “Gubernur DKI Jakarta suatu saat nanti”. Di situs resmi PSI, ia bahkan disebut punya target ingin jadi gubernur DKI Jakarta 10 tahun lagi.

Sudah beberapa kali Tsamara Amany membuat heboh jagat internet dengan tulisan-tulisannya. Beberapa tulisannya di media online menjadi viral, seperti saat ia menuliskan kegelisahannya terhadap sosok Anies Baswedan. Begitu juga tulisannya tentang sesat pikir Fahri hamzah yang viral beberapa hari lalu. Belum lama ini ia juga meluncurkan buku berjudul ‘Curhat Perempuan: Tentang Jokowi, Ahok, dan Isu-Isu Politik Kekinian’.

Hingga saat ini namanya melambung sejak dirinya berani mengemukakan pendapat dan perasaannya secara lugas dalam mengkritik Fahri Hamzah, Wakil Ketua DPR yang kerap memojokkan KPK. Sehingga tak ayal jika Tsamara menjadi salah satu tokoh inspiratif perempuan yang berani dalam bersuara dan berargumen.

Meski Banyak yang menyebut kalau ia menyerang Fahri Hamzah hanya untuk mencari popularitas. Tapi sejatinya, sebelumnya ia sudah banyak dikenal sebagai aktivis.Ia menjadi co-founder gerakan Perempuan Politik yang diinisiasi sejak April 2016 lalu. Selain itu, ia juga menjadi saksi dalam sidang uji materi persyaratan calon independen pada Pilkada yang diajukan oleh Gerakan Nasional Calon Independen pada Mahkamah Konstitusi. Pada 2015 lalu, ia juga aktif dalam Komunitas Mahasiswa Ilmu Komunikasi (KOMIK) di kampusnya.

Bahkan disaat banyak orang tak suka, sebal, atau diam-diam mengumpat terhadap politisi Fahri Hamzah. Tapi sepertinya cuma Tsamara Amany yang berani mengungkapkan perasaan dan pendapatnya secara argumentatif. Mahasiswi semester VI Jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Paramadina ini secara lugas mengkritik sikap dan pendapat Wakil Ketua DPR yang kerap memojokkan KPK itu. Tak cuma lewat blog, Twitter, dan kolom di media online, Tsamara juga membuat lima video singkat bertajuk “5 Sesat Pikir Fahri Hamzah”.

Pemberantasan korupsi memang merupakan salah satu amanat reformasi yang tertuang dalam Tap MPR XI/98 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN. Hal ini kemudian diturunkan menjadi UU No 20/2001 yang menyatakan bahwa korupsi adalah kejahatan luar biasa (extraordinary crime). Ini karena korupsi telah terjadi secara sistematis dan merasuki sendi-sendi kehidupan berbangsa. Itulah mengapa KPK dibentuk karena dirasa perlu ada lembaga khusus yang menangani kejahatan luar biasa ini.

Dalam video yang ia buat tersebut Sammy merujuk sejumlah pernyataan Fahri di media massa seperti langkah KPK menangani penyidikan skandal korupsi E-KTP sebagai ‘khayalan’, dan tudingan bahwa ‘KPK melakukan bisnis penangkapan’. Ia mengaku tak habis pikir dengan tudingan terakhir, karena nyatanya semua kader partai, baik oposisi maupun penyokong pemerintah, ada yang ditangkap dan dijebloskan ke penjara jika memang terbukti korupsi.

Selain itu Ia juga menepis kicauan Fahri pada 20 Juni lalu yang mempertanyakan kinerja KPK mengingat jumlah operasi tangkap tangan makin banyak. Sammy menilai banyaknya penangkapan KPK justru membuktikan bahwa KPK menjalankan fungsi penegakan hukumnya.”Di mana sukses KPK? Ya di situ, ketika banyak pejabat negara korup tertangkap, itu suksesnya. Belum termasuk menteri, hakim, pimpinan lembaga tinggi negara, pejabat eselon, bahkan swasta,” ulasnya.

Sebelum terlibat twitwar soal KPK, ia mengaku pernah berdebat soal isu komunisme dengan politisi dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera itu. Ketika itu ia mempertanyakan di mana gejala komunisme yang dimaksud Fahri. Tapi dirinya kemudian menyamakan gejala komunisme dengan narkoba. “Sama dengan orang bilang mana gejala pakai narkoba, he-he-he…,” kata Sammy mengulang cuitan Fahri. @red