Mojokerto, BeritaTKP.com – Sebuah mobil Daihatsu Charade bernomor polisi (nopol) AD 9663 CF menabrak truk yang berhenti di jalan nasional Surabaya-Mojokerto, tepat di pintu keluar PPST Desa Watesumpak, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (18/11/2023), sekira pukul 04.30 WIB.

Akibat peristiwa itu, seorang penumpang berjenis kelamin perempuan tewas di lokasi kejadian. Korban bernama Aryati Wijayanti (58) meninggal dunia dengan luka serius di bagian kepala, sementara sopir yang diduga suami korban selamat dan dievakuasi oleh sejumlah relawan ke IGD Rumah Sakit Dian Husada di Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.

Kecelakaan lalu lintas tersebut bermula ketika mobil Daihatsu Charade nopol L 1076 ABM berjalan dari arah barat ke timur atau dari Jombang ke Surabaya. Sampai di lokasi kejadian, sopir yakni Sri Endah Budiyanto (67) warga Pondok Mentari RT 05 RW 05, Desa Kejayan, Kecamatan Kejayan, Pasuruan diduga mengantuk hingga oleng ke kiri.

Sementara itu, di sebelah kiri berhenti truk nopol AD 9663 CF yang dikendarai Wawan Susanto (37) warga Tanah Apit RT 6 RW 9, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi. Mobil tersebut pun menabrak bagian belakang truk muatan batu alam tersebut.

Korban tewas dievakuasi ke mobil ambulance PMI Kabupaten Mojokerto menuju kamar jenazah RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto. Petugas Unit Laka Satlantas Polres Mojokerto yang datang ke lokasi langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Petugas meminta keterangan sejumlah saksi dan mengamankan barang milik korban. Kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan lalu-lintas tersebut masih berada di lokasi kejadian untuk dilakukan evakuasi. Ini lantaran bagian depan mobil penumpang tersebut masuk ke kolong belakang truk.

Warga, Parmiono (53) mengatakan, mobil dari arah Jombang hendak ke Pasuruan. “Mobil berpenumpang dua orang, sopir dan satu penumpang. Katanya ngantuk langsung nabrak. Istrinya meninggal, suami dibawa ke rumah sakit. Keluar darah dari hidung mungkin kena body truk,” katanya, dilansir dari beritajatim.

Sementara itu, sopir truk Nanang Dwi Pambudi (31) warga Karang Anyar, Solo mengaku, jika truk berhenti karena gantian bawa kendaraan. “Yang bawa teman, istirahat mau kencing. Minggir, mau gantian nyopir. Tiba-tiba dari belakang ditabrak itu. Iya (baru berhenti), tidak (parkir). Mau ke Bali bawa batu alam,” tegasnya. (Din/RED)