Surabaya, BeritaTKP.com – Konsentrasi massa dalam jumlah besar kembali luput dari pantauan polisi. Keluarga almarhum Haji Muhammad Rofiq, warga Kalianak Timur gang Rahmat Jaya, Surabaya, menggelar tahlil 7 hari Rofiq dengan menyediakan 2000 bingkisan bagi warga yang datang, Jumat, (13/10/2023).

Bahkan, untuk mengundang perhatian, sehari sebelum tahlil digelar, acara tersebut diumumkan melalui sosial media. Tak ayal, gelaran tahlil itu pun dibanjiri massa.

Dari pantauan di lapangan tim Berita TKP, lokasi tersebut berada dalam perkampungan padat penduduk dengan kondisi gang yang cukup sempit, sehingga ribuan warga yang datang berdesakan.

Acara tahlil tampak kacau ketika pembagian bingkisan mulai dilakukan. Tak sedikit warga yang pingsan akibat kerumunan massa yang berdesakan untuk berebut bingkisan, dari orang dewasa hingga anak-anak.

Atas peristiwa ini, Kapolsek Krembangan Kompol Sudaryanto mengatakan, pihaknya telah mengantisipasi dan telah mengingatkan warga yang punya hajat.

“Trimakasih Mas. Memang sudah di antisipasi, dan sudah di sampaikan ke pihak yg punya hajat,” kata Sudaryanto, saat dikonfirmasi lewat pesan singkat, Jumat, (13/10/2023).

Sayangnya, dalam konfirmasi oleh Berita TKP itu, Sudaryanto juga menyertakan kalimat yang kurang pas. Seraya menuduh akan ada berita miring yang bakal menodai hajatan sang tuan rumah.
Tidak hanya itu, seolah tutup mata dengan kerumunan massa dalam jumlah besar di gang sempit kawasan Kalianak Timur, Sudaryanto baru akan mengajak media massa berkoordinasi untuk menyikapi hal tersebut.

“Sekalian kalo bisa karena niat baik pemilik rumah tidak ternoda dengan berita yg kurang bagus, besok kita ngobrol dan koord unt menyikapi hal2 seperti ini tentunya media gabung saya unt mengingatkan sebelum pelaksanaannya, untuk kebaikan kedepannya,” tandas pesan Sudaryanto.

Sementara Nanang alias Meng, warga asal Jawa Barat yang tinggal di Surabaya, saat mengikuti acara tahlil almarhum Muhammad Rofiq di Kalianak Timur itu, mengaku kecewa lantaran tidak kebagian bingkisan.

“Saya ini kan perantau pak ya, jadi maklum lah kalau ada acara bagi-bagi seperti ini juga ikutan hadir. Saya datang dari setengah lima sore, acaranya habis Isya’. Gak kebagian sih pak, ramai banget, sampai ada yang pingsan,” tukas Meng. (Pit)