ILUSTRASI.

Magetan, BeritaTKP.com – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang melanda kawasan Hutan Lawu sejak 29 September 2023 lalu kini sudah mereda. Bahkan, upaya pemadaman menggunakan weter bombing baik di Magetan, Ngawi, dan Karanganyar Jawa Tengah pun diakhiri pada Jumat (13/10/2023) kemarin.

Aktivitas pemadaman Karhutla melalui jalur udara alias water bombing itu dilakukan di tiga daerah dan total sudah ada 215 kali siraman. Air yang digunakan mencapai 215.000 liter. Pemadaman via udara itu telah berlangsung selama 11 hari itu dinyatakan ditutup dan diakhiri.

Penutupan upaya pemadaman tersebut berdasarkan keputusan Satgas Bersama Penanganan Karhutla Gunung Lawu Lintas Provinsi menggelar Rakor dan Evaluasi di Posko Penanganan Karhutla Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, di Dusun Cetho, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi.

Dilansir dari beritajatim, rakor tersebut dipimpin Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto dihadiri staf kedeputian Penanganan Darurat BNPB Prastato Hendarsanto, Perwakilan BPBD Jawa Tengah, Forkopimda Kabupate Karanganyar dan Kalaksa BPBD tiga daerah terdampak, yakni, Kalaksa BPBD Ngawi Prila Yuda Putra, Kalaksa BPBD Magetan Ari Budi Santosa dan Kalaksa BPBD Karanganyar, Yuli Patmi Handayani. Hadir juga, Kepala Bakorwil Madiun Heru Wahono S, perwakilan Perum Perhutani Jateng dan Dinas Kehutanan setempat.

“Setelah mendapat laporan perkembangan kondisi Karhutla di masing-masing daerah dan masukan dari berbagai pihak, termasuk TNI, Polri dan Tim BNPB, maka hari ini kita putuskan, aktivitas water bombing untuk penanggulangan Karhutla Gunung Lawu ditutup,” ujar Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto di Karanganyar, Jumat (13/10/2023).

Gatot berterima kasih atas bantuan BNPB yang merespon cepat kebutuhan water bombing dengan mengirmkan helikopter tipe PK-DBM, sehingga penanganan lewat jalur udara bisa terlaksana dengan cepat.

Tak lupa, Gato juga mengucapkan terima kasih kepada segenap Tim BPBD tiga kabupaten terdampak dan provinsi Jateng, juga Tim TNI Polri yang telah berjibaku memadamkan api melalui jalur darat.

“Saya juga sampaikan terimakasih kepada teman-teman relawan Perhutani, Polhut, LMDH dan berbagai komunitas yang tidak lelah berjibaku memadamkan api Gunung Lawu,” ujar Gatot yang juga Kasatgas Bersama Karhutla Gunung Lawu Lintas Provinsi.

Sementara itu, total area terdampak Karhutla Gunung Lawu hingga Jumat (13/10/2023) telah mencapai seluas 2.185 hektare. Luasan tersebut meliputi wilayah Kabupaten Ngawi seluas 1.300 hektar, Magetan 700 hektar dan Karanganyar seluas 185 ha

“Namun untuk aktivitas pemadaman lewat jalur darat akan tetap kita lanjutkan, dengan fokus kegiatan, pencarian dan pembasahan bara api yang berpotensi menyala kembali,” lanjut Gatot.

Selain pembasahan area terdampak, Tim jalur darat juga akan melakukan pembersihan sisa kayu atau material yang terbakar dan akan melakukan reboisasi atau penanaman kembali bibit pohon yang terbakar. Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya banjir bandang sata musim penghujan tiba.

“Terkait penutupan jalur pendakian, kita masih akan melihat perkembangan di masing-masing daerah, hingga kondisi dirasa benar-benar aman,” pungkasnya. (Din/RED)