
Klaten, BeritaTKP.com – Lagi-lagi Twitter kembali digegerkan oleh viralnya sebuah warung soto plus-plus yang berada di Klaten, Jawa Tengah. Ternyata oh ternyata warung soto yang terletak di Desa Gatak, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, ini merupakan wedangan berkedok prostitusi.
Saat Satpol PP melakukan razia ke lokasi, mereka menemukan adanya tiga bilik kamar yang diduga digunakan oleh para Pekerja Seks Komersial (PSK).
Sub Koordinator Bidang Penindakan dan Penegakan Perda Satpol PP dan Damkar Kabupaten Klaten, Sulamto mewakili Kepala Satpol PP dan Damkar Klaten Joko Hendrawan mengatakan, mereka sudah turun langsung mengecek adanya lokasi prostitusi itu, Selasa (9/5/2023).
“Iya betul, kemarin kami datangi lokasi yang ditemukan kakek meninggal, dari pengecekan lokasi ternyata benar (lokasi prostitusi),” kata Sulamto, Kamis (11/5/23).
Satpol PP melakukan razia pada Senin (8/5/2023). Saat itu, mereka menemukan ada Pekerja Seks Komersial (PSK) di sana. Ada dua PSK yang sedang nongkrong di warung milik S.
“Ada 2 PSK di sana kemarin, modusnya jualan wedangan dan soto. Tapi di belakangnya ada ruangan yang dibentuk menjadi bilik-bilik kamar,” ungkapnya.
Terdapat 3 bilik kamar yang diduga dipakai tempat transaksi PSK tersebut. Sulamto mengatakan, PSK yang ada di warung tersebut rerata berusia 40-50 tahun. Mengetahui hal tersebut, Satpol PP meminta dua PSK itu untuk pulang, sebab rumah mereka tidak jauh dari lokasi warung.
“Saat penggeledahan tidak ditemukan aktivitas seksual saat itu,” kata dia.
Satpol PP meminta agar pemilik mau menutup lokasi prostitusi itu.
“Pemilik rumah juga sudah dengan sadar akan menutup lokasi prostitusi tersebut, untuk sementara hanya dilakukan himbauan,” ucapnya.
Setahun sebelumnya, pihaknya juga sudah mendapat laporan adanya kegiatan prostitusi di lokasi tersebut.
“Tapi saat itu tidak ada aktivitas kegiatan, kosong,” ujarnya.
Selain warung, diduga di lokasi prostitusi juga ada tempat karaoke tidak berizin.
Pihaknya juga melakukan himbauan penutupan karaoke tersebut. Tak hanya itu saja, bahkan tarif yang ditawarkan juga terbilang rendah.
Sub Koordinator Bidang Penindakan dan Penegakan Perda Satpol PP dan Damkar Kabupaten Klaten Sulamto mewakili Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Klaten Joko Hendrawan memberikan penjelasan soal prostitusi berkedok warung soto ini, Selasa (9/5/2023).
“Dipatok tarif Rp70 Ribu, Rp15 Ribu untuk pemilik rumah sisanya PSK,” papar Sulamto, dilansir TribunSolo.com.
Sebagai informasi, sekitar lokalisasi tersebut ternyata juga terdapat sebuah tempat karaoke yang tidak memiliki izin.
Sementara tindak lanjut terhadap penemuan lokalisasi tersebut, Sulamto melakukan himbauan terhadap pemilik rumah S untuk menutup tempat kegiatan tersebut.
“Pemilik juga sudah menyadari kesalahan, akan ditutup tempat itu sendiri,” jelasnya.
Perlu diketahui, sebelumnya Satpol PP dan Damkar Kabupaten Klaten melakukan razia pada Senin (8/5/2023). peristiwa seorang kakek meninggal di lokasi tersebut beberapa waktu sebelumnya.
Lokasi prostitusi tersebut sudah lama ditarget oleh Satpol PP dan Damkar Kabupaten Klaten.
“Sudah lama itu (lokalisasi). Setahun yang lalu pernah kami razia, tapi tempat tersebut kosong tidak ada kegiatan apa-apa,” jelas dia.
Terbongkar saat Ada Kakek Meninggal
Satpol PP Kabupaten Klaten melakukan razia di Desa Gatak, Kecamatan Delanggu, Klaten pada Senin(8/5/2023). Lokasi tersebut diduga menjadi lokasi prostitusi dengan modus warung.
Warung soto dan angkringan di permukiman di Desa Gatak, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, digerebek Satpol PP Klaten.
Warung soto ternyata hanya kedok tempat prostitusi. Modus ini terungkap setelah ada kasus kakek meninggal mendadak, beberapa hari lalu.
Sub Koordinator Bidang Penindakan dan Penegakan Perda Satpol PP dan Damkar Kabupaten Klaten Sulamto mengatakan, mereka sudah turun langsung mengecek adanya lokasi prostitusi itu.
“Iya, betul. Kemarin, kami datangi lokasi yang ditemukan kakek meninggal. Dari pengecekan lokasi, ternyata benar (lokasi prostitusi),” ujar Sulamto dikutip dari TribunSolo.com, Selasa (9/5/2023).
Satpol PP melakukan razia pada Senin (8/5/2023). Hasilnya, mereka menemukan ada pekerja seks komersial (PSK) di sana.
Ada dua PSK yang sedang nongkrong di warung milik S itu.
“Ada dua PSK di sana, modusnya, jualan wedangan dan soto. Tapi, di belakangnya, ada ruangan bilik kamar,” ungkapnya.
Terdapat tiga bilik kamar yang diduga menjadi tempat para PSK melayani pria hidung belang yang datang. Sulamto mengatakan, PSK yang ada di warung tersebut rata-rata berusia 40-50 tahun.
Satpol PP Kabupaten Klaten melakukan razia di Desa Gatak, Kecamatan Delanggu, Klaten pada Senin (8/5/2023). Lokasi tersebut diduga menjadi lokasi prostitusi dengan modus warung.
Mengetahui hal tersebut, Satpol PP meminta dua PSK itu pulang sebab rumah mereka tidak jauh dari lokasi warung.
“Saat penggeledahan, tidak ditemukan aktivitas seksual,” kata dia.
Satpol PP meminta agar pemilik mau menutup lokasi prostitusi itu.
“Pemilik rumah juga sudah dengan sadar bersedia menutup lokasi prostitusi tersebut, untuk sementara hanya dilakukan imbauan,” ucapnya.
Setahun sebelumnya, pihaknya juga sudah mendapat laporan adanya kegiatan prostitusi di lokasi tersebut.
“Tapi, saat itu, tidak ada aktivitas kegiatan, kosong,” ujarnya.
Selain warung, diduga, di lokasi prostitusi juga ada tempat karaoke tidak berizin. Pihaknya juga melakukan himbauan penutupan tempat karaoke yang tak berizin tersebut. (RED)