Mayat Perempuan Ditemukan Mengambang di Sungai Brantas Aliran Blitar, Diduga Bunuh Diri

48

Blitar, BeritaTKP.com – Seorang perempuan muda bernama Septianasari (21), ditemukan tewas mengambang di tepi Sungai Brantas, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar, pada Kamis (23/3/2023) kemarin. Jasad korban ditemukan dalam kondisi hanya mengenakan pakaian dalam.

Sehari sebelum ditemukan tewas, yang bersangkutan diketahui pergi dari rumah tanpa pemit dengan suaminya. “Diduga yang bersangkutan bunuh diri dengan melompat ke sungai Brantas yang airnya deras dan dalam,” ujar Kapolsek Selorejo, AKP Eko Soedjoko, Kamis (23/3/2023) kemarin.

Jenazah korban ditemukan pertama kali oleh si pencari ikan. Saat ditemukan, jenazah Septianasari tersangkut sebatang kayu. Si penemu mengatakan sebelum menemukan jasad korban, dirinya asyik mengintai sasaran dengan panah ikan. Namun, tiba-tiba ia melihat sesosok mayat terapung hanya mengenakan pakaian dalam.

Ciri-ciri korban lebih jelasnya, pada telinganya masih terpasang perhiasan anting. Begitupun pada hari manisnya, yang masih melingkar perhiasan cincin.

Temuan mayat itu langsung dilaporkan perangkat desa dan diteruskan kepada aparat kepolisian. Dari pemeriksaan petugas, umur kematian korban diperkirakan baru lima jam.

Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, ditemukan luka pada bawah telinga dan sudut bibir korban yang diduga akibat benturan di sungai. “Diduga benturan terjadi saat korban melompat ke sungai Brantas,” katanya.

Menurut hasil penyelidikan, korban sebelum ditemukan tewas, pergi dari rumah tanpa pamit dengan suaminya pada Rabu Rabu (22/3/2023) sekitar pukul 04.00 WIB. Karena tak kunjung ketemu, sang suami kemudian melapor ke perangkat desa.

Keterangan yang diperoleh dari keluarga, korban sudah dua bulan mengalami depresi. Korban mengaku sering menerima bisikan gaib yang menyuruhnya bunuh diri.

Menurut Eko Soedjoko, dalam pemeriksaan pada tubuh korban, petugas tidak menemukan tanda bekas terjadinya kekerasan. Pihak keluarga kemudian membuat surat pernyataan yang intinya menolak jenazah diautopsi.

Pihak keluarga menerima peristiwa yang terjadi sebagai musibah dan memutuskan memakamkan jenazah korban. “Pihak keluarga memilih memakamkan jenazah yang bersangkutan,” katanya. (Din/RED)