Pasuruan, BeritaTKP.com – Bencana tanah longsor tak habis-habis melanda wilayah dekat dataran tinggi. Seperti yang terjadi di Desa Wonokitri, Kecamatan tosari, Kabupaten Pasuruan berikut. Sebuah tebing setinggi 20 meter di desa sekitar meluruh runtuh hingga sejumlah batuan disertai tanahnya menimpa empat rumah warga setempat. Bahkan, material longsornya juga menutupi akses jalan perkampungan.
Peristiwa tersebut terjadi di Dusun Sanggar, pada Minggu (5/3/2023) lalu, sekitar puku 15.1 WIB. Salah seorang warga bernama Dewi Nilai yang rumahnya berjarak 20 meter dari lokasi longsor menerangkan, sebelum longsor terjadi, kawasan tersebut hanya diguyur gerimis kecil.
Hingga kemudian terdengar suara gemuruh. Baru setelah itu diketahui tebing longsor menimpa empat rumah warga. “Saat kejadian keluarga ada di rumah semua. Tapi, karena kejadiannya sore mereka sedang di dapur. Jadi posisinya di belakang,“ kata Dewi.
Material longsoran langsung menimpa teras rumah Bambang, Siang, Wagiono, dan Sulkhan. Keempat rumah itu memang berdempetan. Bahkan, salah satu pilar rumah sampai jebol.
Volume material longsoran juga menimbun jalan teras sepanjang 45 meter. Dengan tingkat ketebalan sekitar 15 meter. “Kerusakan yang terjadi skala ringan hingga sedang,“ ungkap Camat Tosari Hendi Candra Wijaya.
Meskipun demikian, longsor pada tembok penahan tanah yang berdekatan dengan sebuh pura tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Saat itu juga, warga gotong royong membersihkan material longsor dengan cara manual. Terutama material yang masih berada di atas tebing. Agar tidak terjadi longsor susulan. “Kalau konstruksi plengsengan dibangun bertahap pada 2020 hingga 2021. Ini untuk melindungi pura yang ada di Dusun Sanggar ini,“ kata Hendi.
Saat mengevakuasi material, warga dan aparatur pemerintah setempat juga sempat memecahkan bongkahan batu yang cukup besar. Sebab, mereka khawatir bongkahan batu tersebut menggelinding ke bawah.
Proses evakuasi pun cukup memakan waktu, karena dilakukan secara manual. Warga sempat kesulitan membersihkan material longsoran yang cukup tebal. Karena itu pihak kecamatan berkoordinasi dengan dinas terkait mengerahkan dua alat berat sekaligus untuk membersihkan material longsor yang menutupi akses jalan desa.
Tak hanya mendatangkan alat berat, pemerintah juga menurunkan truk. Agar material longsor bisa diangkut ke lokasi lain. Hendi memastikan proses evakuasi akan dilakukan sampai tuntas. “Kami upayakan secepatnya. Bahkan kalau memungkinkan sampai malam tidak masalah. Yang penting materialnya segera tertangani agar akses warga tidak terganggu terlalu lama,“ bebernya.
Salah satu warga Wonokitri bernama Suwoko mengatakan, cuaca di kawasan tersebut memang cukup ekstrem belakangan ini. Hampir setiap hari turun hujan deras. Memang, saat longsor terjadi curah hujan terbilang ringan. Tetapi hujan yang terus mengguyur beberapa hari sebelumnya, kemungkinan membuat penahan tebing tergerus.
“Dampaknya selain kerusakan rumah, mungkin akses warga jadi terganggu. Karena ini jalan perkampungan. Tetapi, kalau untuk akses menuju wisata Bromo tidak terpengaruh,“ kata Suwoko yang juga pelaku wisata.
Camat Tosari Hendi menyebut, longsor terjadi akibat curah hujan tinggi di wilayah Tosari. Sehingga berdampak pada konstruksi TPT di Dusun Sanggar ini. Ia berharap, perbaikan bisa segera dilakukan. (Din/RED)