Sidoarjo, BeritaTKP.com – Sejumlah warga Ngelom Sepanjang, Taman, Sidoarjo, didominasi emak-emak berkumpul di Ponpes Bahauddin Ngelom dan melakukan longmarch ke Pasar Unggas Taman sambil membawa sejumlah banner berisikan tuntutan mereka. Massa menilai pasar tersebut telah mencemari lingkungan warga. Dampaknya, kerap terjadi banjir dan airnya berbelatung saat hujan datang.

Sepanjang perjalanan menuju Pasar Unggas, warga membentangkan sejumlah banner berisi tuntutan antara lain: “Dewan Warga Sepanjang Bersatu, Menjalin Cinta Dengan Allah, Menjaga dan Melestarikan Makam Mbah Wali Dirjo Djoyo Ulomo”. “Aksi Damai Masyarakat Sepanjang Tutup Pasar Unggas dan pemotongan Hewan di Pasar Sepanjang” dan “Potong Unggas Harga Mati Untuk Dipindah”.

Korlap aksi, Dadang mengatakan aksi damai ini menuntut keberadaan pasar unggas yang sudah bertahun-tahun mencemari lingkungan ditutup. Selain baunya menyengat, saat hujan Sungai Merr yang sudah penuh dengan pembuangan limbah ayam membanjiri rumah warga. “Karena mereka membuang sampah limbah pasar unggas ke Sungai Merr. Sehingga sungai tersebut berbau busuk mencemari lingkungan warga,” kata Dadang, Kamis (17/11/2022).

Dadang menjelaskan limbah yang mereka buang ke sungai membuat aliran Sungai Merr tersumbat, sehingga saat hujan turun, air bercampur belatung meluap ke permukiman warga. Ditambah lagi, karena terlalu sering membuang limbah ke sungai, air di sungai berubah warna menjadi merah. “Kalau musim hujan seperti bulan sekarang ini banyak bulu unggas dan set serta belatung yang menjijikkan itu masuk rumah warga,” jelas Dadang.

Apalagi, jelas dia, lokasi pasar unggas satu area dengan Makam Mbah Wali Dirjo Djoyo Ulomo bikin kumuh. Sehingga banyak peziarah yang mengeluhkan kondisi tersebut.

“Kami menuntut Pemkab Sidoarjo untuk mengaji ulang keberadaan pasar unggas. Kalau perlu pasar tersebut ditutup, karena dengan keberadaan pasar tersebut sangat mengganggu kehidupan layak warga,” ujar Dadang.

Saat melakukan longmarch, mereka tampak menutup badan jalan, sesampai di pasar unggas selanjutnya mereka melakukan doa bersama di Makam Mbah Wali Dirjo Djoyo Ulomo. Aksi ini sempat membuat arus lalu lintas dua arah macet. Aksi ini pun bubar usai lebih 2 jam melakukan aksi. (Din/RED)