Magelang, BeritaTKP.com – Tiga penjual jajanan dikawasan sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Maarif telah dimintai keterangan oleh petugas kepolisian dari Polsek Mertoyudan. Pemeriksaan ini buntut dari keracuran massal yang dialami oleh 31 siswa Maarif Bulurejo Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

polisi periksa sampel makanan dari 3 pedagang

Kapolsek Mertoyudan AKP Sujarwanto mengatakan Polsek Mertoyudan setelah melakukan evakuasi terhadap korban, pihaknya melakukan pelacakan pedagang yang diduga menjual makanan.

“Kemarin setelah melaksanakan kegiatan evakuasi (korban), personel kita melaksanakan pencarian yang diduga menjual. Kita amankan di sini, kita belum menemukan tiga orang ini, sampel sudah dibawa Dinkes dan iden polres untuk ditindaklanjuti,” katanya kepada wartawan, Kamis (22/9/2022).

Ketiga orang yang dimintai keterangan tersebut terdiri diduga seorang penjual jasuke. Kemudian pasangan suami istri yang diduga menjual mi tumplek dan tilung (aci digulung).

“Sepeda motor dan barang dagangan Yang kemarin diketahui anak beli makanan di situ. Prosesnya masih menunggu hasil pemeriksaan sampel karena yang mengetahui makanan mengakibatkan muntah atau pusing baru dibawa ke laborat,” ujarnya.

Hasil penyelidikan, katanya, para pedagang itu menjajakan makanannya di lokasi Maarif tersebut. Meskipun setelah kejadian para pedagang itu beralih lokasi dan berjualan di tempat lainnya.

“Setelah menjual di lokasi itu (MI), mereka akan berjualan ke daerah Tempuran,” tuturnya.

Terpisah, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, Bela Pinarsi mengatakan, sampel yang dikirim berupa muntahan dan sisa makanan.

“Sampelnya muntahan dan sisa makan. Sampel akan dikirim ke Balabkes Semarang,” kata Bela dalam pesan singkatnya. (RED)