
Jember, BeritaTKP.com – Sebanyak 674 keluarga di dua kecamatan dalam kawasan Kabupaten Jember, Jawa Timur, terdampak banjir, pada Jumat (8/3/2024) kemarin. Dua kecamatan tersebut adalah Kecamatan Bangsalsari dan Kecamatan Balung.
Kepala BPBD Jember Widodo Julianto mengatakan, hujan deras terjadi selama satu jam pada pukul 13.00 WIB hingga menyebabkan luapan Sungai Banjarsari di Dusun Paguan, Desa Petung, Bangsalsari. “Banjir juga diakibatkan dari luberan persawahan dan pemukiman warga dan drainase yang tidak mampu menampung debit air hujan,” katanya, Sabtu (9/3/2024).
Banjir kemudian meluap ke permukiman warga dan jalan nasional yang menghubungkan antara Jember-Surabaya. Ketinggian air mencapai 60-100 cm yang menyebabkan kemacetan enam hingga 7 kilometer. Air juga masuk ke rumah warga dengan ketinggian air 20 – 50 cm.
“Sebelumnya memang ada peringatan bahwa di Jember ada potensi hujan sedang hingga lebat yg disertai petir dan angin kencang di Bangsalsari, Panti, Sukorambi, Tempurejo, Patrang, Arjasa, Jelbuk, Sukowono,” kata Widodo.
Banjir terjadi di Desa Petung, Tisnogambar, Sukorejo, dan Langkap Kecamatan Bangsalsari. Total ada 392 keluarga di Bangsalsari yang terdampak banjir. BPBD Jember melaporkan seorang korban terluka karena tertimpa tembok rumah yang roboh.
Sementara itu di Kecamatan Balung, banjir terjadi di Desa Curah Lele yang meliputi Dusun Krajan Tengah, Dusun Karang Pakem, dan Dusun Krajan Kidul. Total ada 282 keluarga terdampak di sini.
“Saat ini air yang menggenangi jalan nasional di Desa Petung sudah mulai surut. Arus lalu lintas sudah normal kembali. Sementara di Desa Langkap, Sukorejo, Tisnogambar, dan Curah Lele Balung, banjir masih menggenangi lokasi,” kata Widodo.
Dari peristiwa itu, BPBD Jember akhirnya mendirikan beberapa dapur mandiri yang tersebar di beberapa rumah warga untuk korban terdampak banjir.
Dapur mandiri itu masing-masing ada di rumah Bahrozi, di Dusun Paguan RT 2 RW 1, Desa Petung, Bangsalsari; rumah Pak Maksum, Dusun Krajan RT 1 RW 9, Desa Langkap, Bangsalsari; rumah Pak Syamusri, di Dusun Tegal Gebang RT.2 RW.16, Desa Sukorejo, Bangsalsari; dan rumah Pak Abdul Hamid, di Dusun Karang Tengah RT 20 RW 6, Desa Curahlele, Balung.
“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap cuaca ekstrem. dan mengimbau kepada kecamatan maupun desa untuk menyediakan alat kedaruratan kebencanaan. Sistem perongatan dini diperkuat,” kata Widodo. (Din/RED)





