Tuban, BeritaTKP.com – Sejumlah rumah warga di 4 kecamatan dan 18 desa di Kabupaten Tuban, terendam banjir luapan Sungai Bengawan Solo. Tak hanya rumah, jalan hingga sawah pun turut digenangi air dengan ketinggian kurang lebih 50 centimeter hingga satu meter.

Sontak, hal itu membuat aktivitas warga terganggu. Bahkan untuk membeli kebutuhan bahan dapur, warga harus berjalan kaki, lantaran jalanan tidak bisa dilewati menggunakan kendaraan.

Ruas jalan yang berada di sisi utara jembatan, yang masih ikut Desa Sawahan, Kecamatan Rengel, juga telah terendam banjir. Tak hanya itu, suplai aliran listrik dari PLN Tuban pun terpaksa harus dimatikan sementara.

Pemutusan aliran listrik ini dilakukan untuk keamanan warga yang terdampak banjir dan untuk mencegah adanya korban jiwa jika air semakin naik.

Seorang warga setempat bernama Misri meminta supaya pemerintah setempat memberikan bantuan kepada korban banjir.

“Ini tadi habis belanja sayur buat buka puasa. Harapan saya semoga dapat bantuan karena tidak bisa aktivitas apa-apa. Kalau sedang banjir kayak begini aliran listrik di rumah juga mati,” ucapnya kepada awak media.

Sementara itu, berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban, ada empat kecamatan dan 18 desa yang kebanjiran yaitu, Kecamatan Rengel, Soko, Plumpang, dan Widang.

Untuk Kecamatan Rengel ada delapan Desa, yakni Desa Tambakrejo, Kanorejo, Ngadirejo, Karangtinoto, Sawahan, Rengel, Sumberejo, Prambon Wetan. Di Kecamatan Soko ada tiga desa, antara lain Desa, Glagahsari, Kenongosari, dan Sandingrowo.

Untuk di Kecamatan Plumpang ada tiga desa, yaitu Desa Kebomlati, Kedungrojo, Klotok. Serta yang terakhir di Kecamatan Widang, ada empat desa yaitu di Desa Ngadipuro, Patihan, Simorejo, dan Kedungharjo.

Dari 18 desa yang terendam banjir saat ini, yang masih tinggi airnya ada di tiga desa, yaitu Karangtinoto, Tambakrejo, dan Kanorejo, Kecamatan Rengel. Untuk di kecamatan lain air sudah surut. (Din/RED)